JOM baca kisah ini...
Kisah Nabi Sulaiman as diceritakan bahawa baginda mengajak seorang ratu (pemerintah) dari sebuah negeri untuk mengikuti agamanya, iaitu hanya menyembah Allah swt dan bukan yang lain.(maksud al-Quran, surah al-Naml:10-44).
Anda dibenarkan ambil apa sahaja kandungan dalam blog ini.Happy blogging.
Kisah Nabi Sulaiman as diceritakan bahawa baginda mengajak seorang ratu (pemerintah) dari sebuah negeri untuk mengikuti agamanya, iaitu hanya menyembah Allah swt dan bukan yang lain.(maksud al-Quran, surah al-Naml:10-44).
Negeri itu adalah negeri saba dan ratunya
bernama Balqis. Kisah negeri Saba dan penduduknya terdapat di dalam
al-Quran surah Saba ayat 15-21. Surah Saba diturunkan di mekah
mengandungi 54 ayat. Dinamakan surah Saba (perihal penduduk Saba),kerana
kisah mereka ada disebutkan pada ayat 15-21. Pada awal surah ini, Allah
menegaskan bahawa segala puji bagiNya kerana Dialah yang menciptakan
dan menguasai seluruh alam dan Dialah yang Maha melimpah nikmat-Nya dan
rahmat-Nya kepada sekalian makhluk-Nya di alam kehidupan ini. dan yang
Maha melimpah nikmat-Nya dan rahmat-Nya kepada orang-orang beriman pada
hari akhirat.
Dalam surah tersebut dijelaskan bahawa
negeri Saba dikurniakan oleh Allah swt dengan kemewahan dengan tanah
yang subur sehinga penduduknya hidup dengan aman dan makmur. Allah swt
berfirman :.. (negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah
Tuhan yang Maha Pengampun.”-Surah Saba :15
Namun kerana ingkar kepada Allah swt penduduk Saba ditmpa azab berupa banjir besar yang menghancurkan negeri mereka.
Kisah pengingkaran kaum Saba dan turunnya azab Allah swt ini terjadi setelah Ratu Balqis mengikuti agama Nabi Sulaiman as.
Sebuah hadis sahih daripada Ibnu Abbas
menjelaskan Rasullulah saw ditanya :”Apakah Saba itu nama negeri atau
nama seseorang?” Nabi menjawab,”Dia adalah manusia beranak 10 . 6
tinggal di Yaman dan 4 di Syam. Yang di Yaman ialah Mudzhij, Kindah,
Asa’ariyum, Anmar dan Himyar. Yang di Syam adalah Lakham,Judzam,Amilah
dan Ghassan.”
Nenek moyang mereka dikatakan berasal
daripada kabilah-kabilah Arab Yaman. Asal kediaman mereka bernama Saba ,
kemudian menjadi nama negeri atau kerajaan dengan ibu kota Maarib.
Kerajaan Saba pernah dipimpin seorang
Ratu yang bernama Balqis. Kepimpinan Balgis menunjukkan bahawa wanita
boleh terlibat dan berperanan dalam mengelola pemerintahan. Balqis
termasuk seorang ratu yang bijaksana,suka berunding dan berdamai. Negeri
Saba yang dipimpinnya disebut di dalam al-Quran sebagai negeri yang
baik dengan Allah (surah Saba:15) mengurniakan tanah Saba dengan
ladang-ladang yang amat subur.
Allah swt melimpahi rezeki-Nya kepada
penduduk Saba dengan memberi mereka dua kumpulan kebun yang amat luas
dan subur. Namun mereka tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan
Allah swt .Lalu Allah swt telah mengantikan pohon-pohon di kebun itu
dengan pohon yang berbuah pahit, iaitu pohon Asl dan Sidr. Asl adalah
pohon yang berakar kuat sehingga sukar dicabut. Adapun pohon Sidr adalah
pohon yang tidak mengenyangkan untuk dimakan.
Kisah negeri Saba dengan penduduknya
merupakan petunjuk, pengajaran dan tanda nyatanya kekuasaan Allah swt
sebagaimana firmannya :”…sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda kekuasaan
Allah di tempat kediaman mereka….(surah Saba: 15) .
Nikmat yang diberikan oleh Allah swt
tidak mereka syukuri , bahkan mereka menganiaya diri mereka sendiri
dengan mengingkari seruan Allah swt sehingga mereka diazab Allah swt
berupa banjir dan pohon berbuah pahit supaya menjadi pengajaran berharga
bagi kaum Saba.
Catatan sejarah mengungkapkan pertemuan
antara Nabi Sulaiman as dengan Ratu Balqis berdasarkan penelitian yang
dilakukan negeri tua Saba di Yaman selatan. Penelitian yang dilakukan
terhadap runtuhnya seorang ‘ratu’ yang pernah berada di kawasan ini
hidup antara 1000 s/d 950 SM dan melakukan perjalanan ke utara (ke
Jurusalem).
Keterangan lebih terperinci tantang apa
yang terjadi diantara dua penguasa. Kekuatan ekonomi dan politik dari
dua negara ini, pemerintahan mereka dan hal lain yang lebih diperincikan
semuanya diterangkan dalam surah al-Naml. Kisah yang meliputi
sebahagian besar surat An Naml, dimulai tentang ratu Saba berdasarkan
berita yang dibawakan oleh seekor burung Hud, salah satu tentera Nabi
Sulaiman as kepadanya.
Maka tidak lama kemudian (datanglah
hud-hud) lalu ia berkata;”Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum
mengetahuinya ; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita
penting yang diyakini.
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita
yang memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta
mempunyai singgahsana yang besar.
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah
matahari selain Allah dan syaitan telah menjadikan mereka memandang
indah perbuatan-perbuatan mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan
Allah sehingga mereka tidak mendapat petunjuk, agar mereka tidak
menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan
dibumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu
nyatakan.
Allah tiada Tuhan Yang Disembah kecuali Dia, Tuhan Yang Mempunyai Arasy yang besar”. Berkata Nabi Sulaiman:”Akan kami lihat , apa kamu benar ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.” (surah an Naml:22-27).
Allah tiada Tuhan Yang Disembah kecuali Dia, Tuhan Yang Mempunyai Arasy yang besar”. Berkata Nabi Sulaiman:”Akan kami lihat , apa kamu benar ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.” (surah an Naml:22-27).
Setelah menerima berita dari burung Hud itu, Nabi Sulaiman memberikan perintah berikut:
Pergilah dengan membawa suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikan apa yang mereka bicarakan.(surah an Naml :28)
Pergilah dengan membawa suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikan apa yang mereka bicarakan.(surah an Naml :28)
Setelah itu, al-Quran menceritakan perkembangan yang selanjutnya apa yang berlaku setelah Ratu Balqis menerima surat tersebut.
Berkata ia (balqis): “Hai
pembesar-pembesar sesungguhnya telah dijatuhkan surat yang mulia.
Sesungguhnya (isinya): “Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah
Lagi Maha Penyayang. Bahawa janganlah kamu sekalian berlaku sombong
terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah
diri.”
Berkata dia (balqis) :”Hai para pembesar
berilah aku pertimbangan dalam urusanku ini agar aku dapat memutuskan
sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majlisku.”
Mereka menjawab:”Kita adalah orang-orang
yang memiliki kekuatan dan juga memiliki keberanian dalam peperangan dan
keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkahlah apa yang kamu
perintahkan.”
Dia berkata:”Sesungguhnya raja-raja
apabila memasuki suatu negeri,nescaya mereka membinasakannya, dan
menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina, dan demikian pula apa yang
mereka perbuat . Dan Sesungguhnya aku akan mengirimkan utusan kepada
mereka dengan membawa hadiah dan (aku akan) menunggu apa yang dibawa
kembali oleh utusan-utusanku itu.
Maka tatkala utusan Balqis itu sampai
kepada Nabi Sulaiman as. Nabi Sulaiman as berkata : “Apakah patut kamu
menolong aku dengan harta? Maka apa yang diberikan oleh Allah kepadaku
lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa
bangga dengan hadiahmu.
Kembali mereka sungguh Kami akan
mendatangi mereka dengan bala tentera yang mereka tiada kuasa melawannya
dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri Saba dengan terhina dan
mereka menjadi ( tawanan) yang hina dina.”
Berkata Nabi Sulaiman:”Hai
pembesar-pembesar siapakah diantara sekalian yang sanggup membawa
singgahsananya kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”
Berkatalah ifrit (yang cerdik) daripada golongan jin:”Aku akan datang
kepadamu dengan membawa singgahsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri
dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya
lagi dapat dipercaya.”
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu Al
Kitab:”Aku akan membawa singgahsana itu kepadamu sebelum matamu
berkelip.” Maka tatkala Nabi Sulaiman melihat singgahsana tersebut
terletak di hadapannya, ia pun berkata:”Ini termasuk kurnia Tuhanku
untuk menduga aku adakah aku bersyukur atau mengingkari (akan
nikmat-Nya).Dan barangsiapa yang bersyukur sesungguhnya dia bersyukur
untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar . Maka
sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya Lagi Maha Mulia.”
Dia berkata:”Ubahlah baginya
singgahsananya , maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia
termasuk orang-orang yang tidak mengenali(nya)”.
Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah
kepadanya:”Serupa inikah singgahsanamu?” Dia menjawab:”Seakan-akan
singgahsana ini singgahsanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya
dan kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang
yang berserah diri.”
Dan apa yang disembahnya selama ini
selain Allah, kerana sesungguhnya ia dahulu termasuk orang-orang kafir.
Dikatakanlah kepadanya:”Masuklah kedalam istana.”
Maka tatkala dia melihat lantai istana
itu, dikiranya kolam air yang besar dan disingsingkannnya pakaian dari
kedua betisnya.” Berkatalah Nabi Sulaiman :”Sesungguhnya ia adalah
istana yang licin berkilat terbuat dari kaca.”
Berdoalah Balqis :”Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah
diri memeluk islam bersama sulaiman kepada Allah Tuhan semesta alam.”
(surah An Naml :29-44).
Diolah semula oleh mselim3
Semoga perkongsian artikel ini beri maklumat pada anda...Anda dibenarkan ambil apa sahaja kandungan dalam blog ini.Happy blogging.